
Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa, terutama bagi umat Muslim. Selain sebagai momen untuk memperkuat ibadah dan meningkatkan kualitas diri, Ramadan juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam mengatur aktivitas, termasuk jadwal belajar anak-anak. Tahun ini, pemerintah telah menetapkan jadwal khusus untuk pembelajaran selama Ramadan melalui Surat Edaran Bersama (SEB) yang ditandatangani oleh tiga menteri: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dalam keputusan tersebut, siswa tidak diliburkan sebulan penuh. Berikut adalah cara efektif mengatur jadwal belajar anak agar tetap produktif selama bulan puasa.
Menyesuaikan Jadwal dengan Ketentuan Pemerintah
Berdasarkan SEB yang diterbitkan, berikut rincian jadwal pembelajaran siswa selama Ramadan 1446 H/2025 M:
- 27 Februari – 5 Maret 2025: Belajar di rumah secara mandiri.
- 6 Maret – 25 Maret 2025: Pembelajaran tatap muka di sekolah.
- 26-28 Maret dan 2-8 April 2025: Libur bersama Idulfitri.
Selama sepekan pertama Ramadan, siswa tidak perlu datang ke sekolah, tetapi tetap harus menjalani pembelajaran mandiri. Orang tua dapat memanfaatkan waktu ini untuk mendampingi anak dalam belajar, baik di rumah maupun di tempat ibadah.
Membuat Jadwal Harian yang Fleksibel
Agar anak tetap semangat belajar selama Ramadan, buatlah jadwal harian yang fleksibel. Jadwal tersebut dapat disesuaikan dengan waktu ibadah dan istirahat. Berikut contoh jadwal yang dapat diterapkan:
- Subuh: Melakukan salat dan membaca Al-Qur’an.
- Pagi: Belajar materi sekolah selama 2-3 jam.
- Siang: Istirahat dan tidur siang untuk mengembalikan energi.
- Sore: Melanjutkan pembelajaran ringan seperti membaca buku cerita atau diskusi kelompok kecil.
- Malam: Setelah salat tarawih, anak bisa mengerjakan tugas sekolah atau aktivitas kreatif lainnya.
Jadwal ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas belajar, ibadah, dan istirahat.
Baca juga: Beragam Tradisi Menjelang Ramadan, Serta Kiat Memaknai Puasa untuk Introspeksi Diri
Mengintegrasikan Pembelajaran dengan Nilai Keagamaan
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai spiritual pada anak. Pemerintah juga menganjurkan sekolah untuk menyisipkan materi pembelajaran yang mendukung penguatan iman dan takwa, seperti:
- Bagi siswa Muslim: Tadarus Al-Qur’an, pesantren kilat, dan kajian keislaman.
- Bagi siswa non-Muslim: Kegiatan bimbingan rohani sesuai agama masing-masing.
Orang tua dan guru dapat mendukung kegiatan ini dengan memberikan motivasi serta menyediakan materi yang relevan. Selain meningkatkan pemahaman agama, kegiatan ini juga membentuk karakter positif pada anak.
Mendorong Anak untuk Beraktivitas Sosial
Selain pembelajaran akademik, SEB juga mendorong siswa untuk melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat. Aktivitas seperti berbagi makanan berbuka puasa, membersihkan tempat ibadah, atau membantu orang tua di rumah bisa menjadi pengalaman berharga bagi anak.
Kegiatan sosial tidak hanya mengisi waktu selama Ramadan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan empati pada anak. Pastikan aktivitas ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan agar anak merasa senang dan terinspirasi.
Tips Menjaga Semangat Belajar Anak Selama Puasa
Menjalani puasa sambil belajar tentu membutuhkan dukungan ekstra, terutama dalam hal menjaga semangat anak. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Berikan Sarapan Sahur yang Bergizi
Pastikan anak mendapatkan asupan makanan bergizi saat sahur untuk mendukung aktivitas mereka sepanjang hari.
2. Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman
Siapkan ruang belajar yang tenang dan bebas dari gangguan agar anak bisa fokus.
3. Berikan Penghargaan Kecil
Setelah anak menyelesaikan tugasnya, beri penghargaan seperti pujian atau camilan favorit sebagai bentuk apresiasi.
4. Libatkan Anak dalam Perencanaan Jadwal
Ajak anak berdiskusi untuk menyusun jadwal belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menjalankan rencana yang telah dibuat bersama.
5. Jangan Lupa Istirahat
Berikan waktu istirahat yang cukup agar anak tidak kelelahan dan tetap semangat belajar keesokan harinya.
Keputusan pemerintah mengenai jadwal pembelajaran selama Ramadan 1446 H/2025 M memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk menjalani ibadah puasa sambil tetap belajar. Dengan pengelolaan waktu yang baik, anak dapat tetap produktif tanpa merasa terbebani.
Sebagai orang tua atau pendamping, penting untuk mendukung anak dalam menyeimbangkan aktivitas belajar, ibadah, dan istirahat. Dengan pendekatan yang tepat, Ramadan dapat menjadi momen yang penuh makna sekaligus produktif bagi anak-anak.(*)
Editor: Senandika