
TS – Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang membutuhkan modal untuk mengembangkan bisnis mereka. Salah satu cara untuk mendapatkan dana adalah melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan oleh bank-bank pemerintah, termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI). KUR BRI menjadi salah satu pilihan utama bagi banyak pelaku usaha karena syaratnya yang lebih mudah dan bunga yang terjangkau. Namun, sebelum mengajukan pinjaman KUR BRI, penting untuk memahami bagaimana cara mengatur keuangan agar cicilan pinjaman dapat terlaksana dengan lancar dan tidak membebani keuangan pribadi maupun usaha.
Apa Itu Pinjaman KUR BRI?
Pinjaman KUR adalah salah satu program dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendukung pelaku UMKM agar lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan dengan bunga yang rendah. KUR BRI adalah produk pinjaman yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia dengan tujuan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah yang membutuhkan dana untuk modal kerja maupun investasi. KUR BRI menawarkan plafon yang cukup besar, yaitu hingga Rp500 juta, tergantung pada jenis usaha yang dijalankan.
Bagi banyak pelaku UMKM, KUR BRI menjadi solusi yang tepat karena suku bunga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan pinjaman konvensional. Sebagai tambahan, proses pengajuan pinjaman KUR BRI kini semakin mudah dan cepat berkat sistem yang lebih transparan dan layanan yang lebih baik.
Syarat Pengajuan Pinjaman KUR BRI
Sebelum mengajukan pinjaman KUR BRI, pelaku usaha perlu memenuhi beberapa persyaratan dasar. Meskipun persyaratannya lebih mudah dibandingkan pinjaman konvensional, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Warga Negara Indonesia
Pengajuan pinjaman KUR hanya dapat dilakukan oleh WNI yang memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal selama 6 bulan.
2. Usaha Mikro, Kecil, atau Menengah
Pelaku usaha yang ingin mengajukan pinjaman harus tergolong dalam kategori usaha mikro, kecil, atau menengah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
3. Tidak Terdaftar di Sistem Informasi Debitur (SID)
Peminjam tidak boleh memiliki catatan kredit buruk di Bank Indonesia.
4. Usaha yang Jelas
Usaha yang dijalankan harus jelas dan tercatat dengan baik, baik dalam segi operasional maupun keuangannya.
5. Dokumen Pendukung
Pengajuan pinjaman KUR BRI juga memerlukan beberapa dokumen penting, seperti fotokopi KTP, surat keterangan usaha, dan dokumen lainnya yang dapat memperkuat permohonan pinjaman.
6. Plafon Pinjaman
KUR BRI menyediakan pinjaman mulai dari Rp5 juta hingga Rp500 juta dengan bunga yang relatif rendah, yakni sekitar 6% per tahun, dengan tenor yang dapat disesuaikan dengan kemampuan peminjam.
Dengan persyaratan yang lebih mudah dan proses yang cepat, KUR BRI menjadi pilihan utama bagi banyak pelaku usaha yang membutuhkan pembiayaan.
Cara Mengatur Keuangan Agar Cicilan KUR BRI Lancar
Meski syarat pengajuan pinjaman KUR BRI semakin mudah, mengelola keuangan dengan bijak tetaplah penting untuk memastikan cicilan dapat terbayar dengan lancar. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar cicilan pinjaman KUR BRI tidak memberatkan dan tetap berjalan lancar:
1. Buat Rencana Keuangan yang Jelas
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat rencana keuangan yang jelas. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap aliran uang dapat digunakan secara efektif dan efisien. Sebuah rencana keuangan yang baik akan membantu dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran usaha sehingga tidak terjadi pemborosan.
Penting juga untuk membuat perhitungan yang tepat mengenai kemampuan usaha untuk membayar cicilan pinjaman. Tentukan berapa besar cicilan yang dapat dibayar setiap bulan tanpa mengganggu kelancaran operasional usaha.
2. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha
Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh pelaku usaha kecil adalah mencampur adukkan keuangan pribadi dan usaha. Padahal, hal ini dapat mengacaukan arus kas dan membuat pengelolaan keuangan menjadi sulit. Oleh karena itu, penting untuk memisahkan keuangan pribadi dan usaha dengan membuka rekening terpisah untuk usaha.
Dengan pemisahan yang jelas, usaha akan lebih mudah untuk dipantau dan dikelola. Hal ini juga memudahkan dalam menghitung keuntungan atau kerugian usaha serta memastikan bahwa uang yang diperoleh dari usaha hanya digunakan untuk kebutuhan operasional bisnis dan pembayaran cicilan.
3. Mengatur Arus Kas dengan Bijak
Arus kas yang baik adalah kunci utama untuk menjaga kelancaran pembayaran cicilan pinjaman KUR BRI. Pastikan bahwa usaha memiliki pengaturan arus kas yang baik agar dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk membayar cicilan pinjaman.
Buatlah anggaran yang realistis untuk kebutuhan operasional usaha serta tentukan bagian dari pendapatan yang akan dialokasikan untuk pembayaran cicilan pinjaman. Dengan demikian, cicilan pinjaman dapat dibayar tepat waktu tanpa mengganggu kelancaran operasional usaha.
4. Prioritaskan Pembayaran Cicilan
Setelah memperoleh pinjaman KUR BRI, pastikan untuk memprioritaskan pembayaran cicilan agar tidak terjebak dalam keterlambatan yang dapat mengakibatkan denda atau bahkan kredit macet. Jika memungkinkan, usahakan untuk membayar cicilan lebih awal agar beban bunga dapat lebih ringan.
Jangan sampai cicilan menjadi beban yang semakin berat karena menunda-nunda pembayaran. Disiplin dalam membayar cicilan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola pinjaman dengan baik.
5. Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Lakukan evaluasi keuangan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana usaha dapat berjalan sesuai dengan rencana. Evaluasi ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai arus kas, pengeluaran, serta pendapatan usaha. Dengan melakukan evaluasi, pelaku usaha dapat mengidentifikasi jika ada pemborosan atau kekurangan yang perlu diperbaiki.
Jika ditemukan masalah dalam arus kas, segera cari solusinya agar tidak mengganggu kelancaran pembayaran cicilan pinjaman KUR BRI. Ini juga dapat menjadi langkah antisipasi untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
6. Manfaatkan Teknologi untuk Mengelola Keuangan
Di era digital ini, ada banyak aplikasi dan perangkat lunak yang dapat membantu dalam mengelola keuangan usaha. Aplikasi keuangan ini dapat membantu dalam mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran usaha, sehingga keuangan lebih mudah dipantau dan dikelola.
Selain itu, beberapa aplikasi juga dapat memberikan laporan keuangan yang mudah dipahami, yang sangat berguna untuk memantau arus kas dan merencanakan anggaran usaha dengan lebih baik.
Baca juga: Atur Alokasi Keuangan Selama Satu Tahun, Rencanakan Sekarang!
Pentingnya Pengelolaan Keuangan dalam Mengajukan Pinjaman KUR BRI
Mengajukan pinjaman KUR BRI tentu bisa menjadi langkah besar dalam mengembangkan usaha. Namun, kesuksesan pinjaman tersebut tidak hanya bergantung pada pengajuan yang disetujui, tetapi juga pada bagaimana pengelolaan keuangan dilakukan setelahnya. Dengan mengatur keuangan dengan bijak, pelaku usaha dapat memastikan bahwa cicilan pinjaman dapat dibayar tepat waktu tanpa mengganggu kelancaran operasional usaha.
Jika keuangan usaha dikelola dengan baik, maka pinjaman KUR BRI dapat menjadi sumber modal yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan usaha tanpa menambah beban finansial yang tidak perlu.
Mengajukan pinjaman KUR BRI kini semakin mudah berkat persyaratan yang lebih ringan dan bunga yang terjangkau. Namun, agar cicilan pinjaman tetap lancar, penting bagi pelaku usaha untuk mengatur keuangan dengan bijak. Dengan merencanakan anggaran, memisahkan keuangan pribadi dan usaha, serta memantau arus kas secara berkala, cicilan pinjaman dapat terbayar tepat waktu tanpa membebani usaha. Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi keuangan dan menggunakan teknologi untuk mempermudah pengelolaan keuangan usaha.
Bagi yang ingin lebih memahami cara mengelola keuangan secara efektif, kursus mengenai manajemen keuangan bisnis bisa menjadi pilihan yang baik. Dengan menguasai keterampilan ini, pelaku usaha akan lebih siap menghadapi tantangan dalam mengelola pinjaman dan menjalankan bisnis secara lebih efisien.(*)
Editor: Senandika